Bagaimana Cara Kerja Face Verification API?
Face verification API ialah sebagai salah satu bentuk otentikasi biometric canggih yang mampu mengidentifikasi, juga memverifikasi seseorang dengan menggunakan fitur wajah pada gambar atau video yang terdapat dari database. Face verifikcation bekerja menggunakan algoritma AI (Artificial Intelligence) dan ML (Machine Learning ) guna mendeteksi wajah manusia melalui latar belakangnya. Algoritma mengawalinya biasanya dengan cara mengidentifikasi mata, disusul oleh alis, hidung, mulut, lubang hidung, dan iris. Setelah semua fitur wajah berhasil diambil, maka di tambahan validasi dengan menggunakan kumpulan data besar yang berisikan gambar positif dan negatif guna memastikan bahwa itu wajah seorang manusia. Dengan beberapa teknik umum dilakukan untuk pengenalan wajah ialah berbasis penampilan, berbasis fitur, berbasis pengetahuan, serta pencocokan template. Tentunya dari metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
- Feature-based methods mengandalkan fitur ini seperti mata atau hidung untuk mendeteksi wajah, di mana hasil dari metode ini dapat bervariasi berdasarkan kebisingan dan cahaya.
- Appearance-based methods menggunakan analisis statistik dan pembelajaran mesin untuk mencocokkan karakteristik gambar wajah.
- Knowledge-based approach wajah dapat dikenali berdasarkan dari setiap aturan yang telah ditentukan. Ini akan menjadi tantangan tersendiri, dalam upaya mengingat yang akan diperlukan untuk mendefinisikan aturan yang terdefinisi dengan baik. Sedangkan
- Template-matching methods dengan cara membandingkan gambar dengan pola atau fitur wajah yang telah disimpan sebelumnya dan mengkorelasikan hasilnya untuk dapat mendeteksi wajah. Namun, metode ini tidak dapat untuk mengatasi variasi dalam skala, pose, dan juga bentuk.
Pembahasan lebih lanjut tentang API (Application Programming Interface) dan banyak lagi teknologi yang pada saat ini, sudah banyak digunakan untuk melakukan bisnis. Anda dapat menemukannya di Eva.id!
